Selasa, 11 Desember 2012

pengenalan alat-alat Mikrobiologi


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pada saat sekarang ini alat merupakan salah satu pendukung dari pada keberhasilan suatu pekerjaan di laboratorium. Sehingga untuk memudahkan dan melancarkan berlangsaungnya praktikum pengetahuan mengenai penggunaan alat sangat diperlukan.
Pengenalan alat-alat laboratorium penting dilakukan untuk keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika penggunaannya tidak sesuai dengan prosedur.    Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisasi sedikit mungkin. Hal ini penting supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Dimana sterilisasi ialah proses-proses untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan. Tujuan utamanya adalah supaya sebelum digunakan untuk praktikum terlebih dahulu dimatikan dulu mikroorganisme, karena kita ketahui bahwa alat-alat laboratorium mikrobiologi itu ada bakterinya atau miroorganisme yang hidup atau yang menempel, maka dari itu dilakukan sentrilisasi. Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara  lain : Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia, dan sterilisasi radiasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.
B.  Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Alat-alat laboratorium apa saja yang digunakan dalam melakukan praktikum mikrobiologi.
2.      Ada berapa kategori penggolongan alat-lat laboratorium mirobiologi dan alat apa saja yang termasuk didalam kategori-kategori tersebut.
C.  Tujuan
      Tujuan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
1.  Untuk mengenal alat-alat laboratorium yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.
2.  Menggolongkan alat-alat laboratorium menjadi beberapa kategori.





BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan “graph” seperti thermograph,barograph ( Moningka, 2008).
Pengetahuan alat merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya. Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa dilibatkan aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam praktikum sehingga siswa memperoleh hasil praktikum seperti yang diharapkan (Laila, 2006).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi. Dalam laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air, sehingga suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit. Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya. (Lay,W.B,1994). Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan kering (oven) (Novilia, 2008).
Bahan-bahan yang digunakan meliputi bahan tanaman yang berupa daun M. citrifolia muda dan bahan kimia yang meliputi akuades, detergen cair, alkohol absolut, desinfektan (mengandung natrium hipoklorit 5,25%), komposisi media dasar Murashige-Skoog (MS), sukrosa, ZPT (NAA dan kinetin), CaCl2.2H2O, CuSO4.5H2O, Agar, HCl 1 N, NaOH 1 N, dan diklorometan. Adapun alat-alat yang digunakan meliputi botol kultur, laminar air flow,
cawan petri, hot plate, gelas ukur, magnetik stirer, vortex, erlenmeyer, keranjang autoklaf, oven, skalpel, gelas beker, pinset, bunsen burner, gunting, neraca analitik, alumunium foil, pH meter, tissue gulung, kertas label, pipet volumetrik, pipet, tetes, autoklaf, mortal, corong kaca, gelas piala, tabung reaksi, rak tabung reaksi, rak media, kuvet, dan spektrofotometer UV-VIS Shimadzu.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama yaitu penambahan Ca2+ dengan tiga taraf yang meliputi C0 (konsentrasi 0 mg/l), C1 (konsentrasi 440 mg/l), dan C2 (konsentrasi 880 mg/l). Sedangkan faktor kedua yaitu penambahan Cu2+ dengan tiga taraf yang meliputi E0 (konsentrasi 0 mg/l), E1 (konsentrasi 2,5 mg/l), dan E2 (konsentrasi 5 mg/l). Sehingga menghasilkan 9 kombinasi perlakuan, masing-masing dengan tiga ulangan (Ika Ariningsi, 2003).
Vortex tube banyak digunakan dalam industri, karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan alat pendinginan komersial biasa, yaitu : sederhana, tidak ada bagian yang bergerak, murah, tidak menggunakan listrik dan bahan kimiawi, tidak menggunakan refrigerant, kecil, ringan, temperatur yang dihasilkan dapat diatur, minim perawatan, tahan lama (terbuat dari stainless stell) dan pendiginannya instant. Tetapi alat ini memiliki kelemahan yaitu efisiensi thermal rendah tidak lebih dari 20 persen serta menimbulkan suara yang bising. Pada alat ini hanya mengunakan udara bertekanan dari kompresor sebagai sumbernya (Anonim,).




BAB III
METODE PRAKTIKUM
A.  Waktu dan Tempat
        Praktikum ini dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 06 Oktober 2012, pukul 13.00-16.00 WITA. Bertempat di Laboratorium Kimia Universitas Haluoleo, Kendari.
B.  Alat dan Bahan
1.  Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan adalah Laminar, shaker inkubator, Autoklaf, Inkubator, Water bath, Enkas, Vortex, Sentrifuga, Oven, Mikroskop, alat-alat gelas.
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah kapas dan kain kasa.
C.  Prosedur Kerja
- Diamati
- Dipelajari
- Ditulis keterangan-keterangannya
Hasil Pengamatan
Alat Laboratorium 





BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.  Hasil Pengamatan
Tabel Pengamatan 
Nama Alat
Fungsi
Gambar
Kategori Alat Gelas


Corong


Menyaring Larutan




Erlenmeyer




Mereaksikan Larutan



Gelas Beaker



Mereaksi Bahan Kimia



Tabung Reaksi



Melakukan Uji Biokimia



Busen



Sumber Panas


Cawan Petrick


Medium pengembangbiakan mikroba


Pipet Tetes

Mengambil larutan (skala tetes)


Pipet mikro


Mengambil larutan (skala μL)


Pipet volum


Mengambil larutan (skala tertentu dalam mL)

Pipet ukur
Mengambil larutan (skala mL)


Labu takar


Mengencerkan larutan

Ose Lurus

Untuk Menggores Bakteri
Ose Bulat
Untuk Menggores Bakteri
Kategori Alat Sterilisasi







Autoclave (classic)







Mensterilkan alat dan media





Autoclave (modern)





Mensterilkan alat dan media

Kategori Tempat Pengerjaan Mikroba



Enkas



Tempat pengerjaan mikroba (khususnya kapang dan jamur) secara aseptik





Laminar Air Flow (LAF)




Tempat pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik

Kategori Alat Pencampur dan Pemisah Chemical




Vortex




Menghomogenkan larutan





Sentrifuga




Memisahkan larutan berdasarkan Berat molekul
Water



Water bath




Memanaskan secara meraata dengan media air














B.  Pembahasan
Dari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi atau prinsip kerja setiap alat yang ada di laboratorium mikrobiologi. Alat-alat ini terdiri dari alat gelas berupa; Cawan petri, batang pengaduk,pipet tetes, gelas ukur, pipet volume,gelas beaker, tabung reaksi, busen, corong, pipet mikro,pipet ukur, labu takar, ose bulat, ose lurus dan erlenmeyer. Alat setarlisasi berupa : autoclave classic, autoclave modern, alat pengerjaan mikroba berupa : enkas, laminar air flow. Alat pencampuran dan pemisah chemical berupa : vortex, sentrifuga, water bath.
Alat- alat laboratorium mikrobiologi ini memiliki teknik sterilisasi yang tidak semuanya sama antara lain :
1. Alat gelas : Alat- alat gelas ini disterilkan dengan menggunakan oven, atau disebut juga hot air sterilization. Alat- alat gelas disterilkan oleh udara panas di dalam oven. Alat- alat yang disterilkan dengan menggunakan oven adalah alat yang tahan terhadap panas.
2. Alat non gelas: Alat- alat non gelas ini disterilkan dengan menggunakan autoklaf yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Alat- alat yang disterilkan dngan otoklaf adalah alat yang tidak tahan terhadap panas/ mudah meleleh.
3. Alat- alat lain: -Ose bulat dan ose lurus : Alat ini disterilkan dengan menaruh benda pada nyala api bunsen sampai merah membara.
-Enkas : Alat ini disterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol pada dinding dan dasr enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit kemudian menyalakan bunsen selama pengerjaan.
Ketika kita bekerja dalam pengkulturan, misalnya mengambil atau memindahkan mikroba, menuangkan media, kita harus melakukannya di dekat api bunsen. Hal ini bertujuan agar area sekitar kita bekerja bebas dari mikroba. Alat-alat penting lainnya adalah oven. Dalam menggunakan oven ini kita jangan sekali-kali memasukkan tangan ke dalamnya. Hal ini dikarenakan oven memiliki suhu di atas 200ºC. Sedangkan untuk autoklaf, hal yang perlu diperhatikan adalah ketika alarm tanda selesai sudah berbunyi, jangan langsung membukanya. Akan tetapi tunggu hingga jarum tekanan menunjukkan angka 0. Dalam menggunakan sentrifuge, keseimbangan tabung reaksi harus diperhatikan, karena akan mempengaruhi kinerja sentrifuge.
Apabila berat larutan dalam tabung reaksi tidak seimbang, maka sentrifuge tidak dapat bekerja secara maksimal. Selain alat diatas, ada satu alat lagi yang biasa dipakai, yaitu laminar air flow. Karena alat ini menggunakan teknik radiasi, maka pada saat penggunaannya kita harus berhati-hati. Kita jangan terlalu dekat ketika sinar UV dinyalakan karena seperti yang kita ketahui bahwa sinar UV sangat berbahaya jika terkena tubuh kita secara langsung. Terakhir, dalam melakukan sutau pekerjaan yang berhubungan dengan mirobilogi kiat dituntut untuk bisa mengerjakannya sendiri. Hal ini bertujuan selain untuk melatih skill kita dalam bidang mikrobiologi, tetapi juga untuk menghindari banyaknya kontaminan yang masuk ke dalam biakan.

                                                            BAB V                                         
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dalam percobaan kali ini adalah:
1. Alat-alat laboratorium sangatlah beragam bentuknya dan juga fungsinya, oleh karena itu praktikan dituntut untuk mengenal dan mengetahui semua alat yang akan ia gunakan.
2. Alat-alat laboratorium mikrobiologi terbagi atas alat-alat gelas, alat sterilisasi, alat pengerjaan mikroba, alat pencampur, dan pemisah bahan kimia.












DAFTAR PUSTAKA

Anonim, __, Pengaruh Tekanan Input, Panjang Tabung dan Diameter Vortex Chamber Terhadap Unjuk Kerja Vortex Tube Cooler, Jurnal Paper Vortex Tube.
Ariningsih Ika, Solichatun, Anggarwulan Endang, 2003, Pertumbuhan Kalus dan Produksi Antarkuinon Mengkudu (Morinda Citrifolia L.) Pada Media Murashige-Skoog (MS) Dengan Penambahan Ion Ca2+ dan Cu2+, Jurnal Biofarmasi, Vol. 1 (2).
Laila, Khusucidah, 2006, Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi pokok, Univ. Negeri semarang.
Moningka, Harvey., 2008, http://harveymoningka.wordpress.com/teknik- laboratorium- pengenalan-alat-dan-bahan/trackback/.diakses pada tanggal 06 Oktober 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar